SEMINAR SEHAT JIWA
TANPA BULLYING BERSAMA PROF. YANI
Fenomena bullying yang belakangan menjadi bahan pembicaraan bagi banyak kalangan,
mulai dari ibu-ibu rumah tangga, praktisi multisektoral maupun akademisi
mendorong PPNI RSJ Grhasia menyelenggarakan seminar dengan tema sehat jiwa
tanpa bullying pada hari Sabtu 7
April 2018 kemarin. Seminar yang diselenggarakan di Gedung Diklat RSJ Grhasia
Yogyakarta ini diikuti oleh kurang lebih 250 peserta baik dari internal perawat
RSJ Grhasia maupun dari luar Grhasia.
Seminar ini bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan perawat tentang kasus bullying. “Dengan peningkatan pengetahuan
maupun keterampilan ini diharapkan perawat mampu berkontribusi dalam melakukan
tindakan keperawatan pada kasus bullying
baik di area preventif, kuratif, rehabilitatif sampai area promotif. Hal ini
selaras dengan peran perawat yang tercantum dalam UU no.38 tahun 2018 tentang
Keperawatan dan UU no.18 tentang Kesehatan Jiwa.” Ujar Yoni Prianto yang didapuk
menjadi ketua panitia seminar dalam sambutannya.
Narasumber yang menyampaikan
materi dalam seminar ini adalah Prof. Achir Yani S Hamid, MN., DN.Sc (Guru
Besar Keperawatan Jiwa FIK UI) dan Aspi Kristiati, SKM.,MA (Intalasi Keswamas
RSJ Grhasia DIY). Prof. Yani menyampaikan materi tentang pendekatan Keperawatan
Jiwa Pada Kasus Bulliying. Dalam materinya beliau menjelaskan tentang pemahaman
dasar tentang bullying (definisi,
tanda tanda, bentuk dan tahap), pengaruh/dampak bullying, serta peran perawat dalam penanganan bullying. Di akhir
materi beliau juga mengajak peserta seminar untuk ikut berpartisipasi aktif
dalam kampanye pencegahan bullying
dengan cara mengembangkan kepakaran lokal dan kesempatan alternatif bagi anak
anak yang rawan di”bully”,
menciptakan sistem informasi dan berbagi informasi untuk meningkatkan kesadaran
tentang upaya pencegahan, perlindungan, dan program rehabilitasi di komunitas, serta
mengembangkan kemitraan untuk pencegahan
bullying.
Pemateri kedua menyampaikan
materi tentang pengenalan sistem layanan kesehatan jiwa di masyarakat dalam
penanganan bullying. Aspi Kristiati
dengan gaya eksentrik dan bahasa yang apa adanya (baca : blak-blakan) menjelaskan tentang program Sekolah Sehat Jiwa yang diinisiasi
oleh RSJ Grhasia DIY dengan Dinkes Sleman. Beliau menjelaskan bahwa substansi
dari program Sekolah Sehat Jiwa ini adalah pemberdayaan seluruh stake holder yang terlibat dalam proses
pendidikan baik langsung maupun tidak langsung dari kepala sekolah, guru,
siswa, komite sekolah, dan orang tua untuk menjadi lebih aktif dalam upaya
pencegahan dan deteksi dini kasus bullying.
Komentar
Posting Komentar