Pendidikan berkelanjutan
merupakan sebuah keniscayaan bagi profesi apapun termasuk perawat jika ingin
survive dan berkembang dalam era global. Dalam rangka mendukung pendidikan keperawatan
berkelanjutan, setiap perawat diwajibkan mengikuti berbagai kegiatan ilmiah
seperti pelatihan, seminar, workshop, simposium, lokakarya, diskusi ilmiah,
sarasehan dan pelatihan lainnya, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
atau memperpanjang Surat Tanda Registrasi (STR). Saat ini Proses Kegiatan ilmiah yang
diselenggarakan oleh perawat di setiap komisariat PPNI masih didokumentasikan
secara manual, dan proses perijinan dari level DPD sampai ke DPW dilakukan
secara langsung dengan datang ke kantor DPW maupun DPD.
Bila dilihat dari besarnya jumlah
perawat dan komisariat yang ada tentu akan sangat banyak kegiatan-kegiatan ilmiah
keprofesian perawat berakreditasi PPNI yang diselenggarakan di lingkungan DPW
PPNI Daerah Istimewa Yogyakarta. Tentu proses pendokumentasian dan penyimpanan
data akan menjadi masalah tersendiri jika masih dilakukan secara manual, bisa
menjadi tidak lengkap atau tidak ada. Selain itu pengelolaan manual memungkinkan adanya Event Organizer
(EO) yang terkesan hanya menjual sertifikat, karena tanpa proses
pendokumentasian yang baik dan terkontrol memungkinkan EO mencetak sertifikat
sejumlah lebih besar dari yang diusulkan ke DPD dan DPW.
Melihat masalah di atas, DPK PPNI
RSJ Grhasia menangkap adanya peluang yang cukup besar untuk melakukan
peningkatan/upgrade dengan melakukan digitalisasi proses tersebut di atas.
Dimana proses digitalisasi proses tersebut berupa pengadaan Sistem Informasi
SKP PPNI. DPK PPNI RSJ Grhasia sudah berusaha melakukan inisiasi agar DPW PPNI
DIY memiliki SIM SKP yang terintegrasi agar sistem ini dapat mencatat mulai
dari proses pengajuan ijin kegiatan dari komisariat ke level DPD dan naik ke
level DPW, dan juga merecord semua peserta dari setiap kegiatan yang diadakan,
sampai dengan proses printing sertifikat dengan Menyertakan QR code di setiap
sertifikatnya. Namun inisiasi visioner ini belum direspon oleh DPW PPNI DIY
sampai saat ini sehingga SIM KP ini baru bisa berjalan dalam tataran komisariat
saja dengan merekam semua peserta dari kegiatan, sampai dengan proses printing
sertifikat dengan menyertakan QR code.
Sistem ini akan sangat memudahkan
dari proses perijinan karena aplikasi ini Online, sehingga proses perijinan
bisa dilakukan dari setiap komisariat masing-masing. Berkurangnya kejadian
pemalsuan sertifikat, karena dalam sertifikat sudah terintegrasi sistem QR code
dengan fitur verifikasi online. Kemudahan mengagregasi data-data yang sudah
tersimpan dalam database. Baik jumlah kegiatan jumlah peserta, jenis kegiatan
dan bisa ditampilkan secara real time.
DPK PPNI RSJ Grhasia akan
meluncurkan dan mulai menggunakan SIM SKP ini pada seminar keperawatan jiwa
dengan tema “Sehat Jiwa Tanpa Bullying “ pada tanggal 7 April 2018 di Gedung
Diklat RSJ Grhasia Yogyakarta.
Komentar
Posting Komentar